Abstrak; kekacauan diri.




Sunwich-Confused
Sunwich-Confused

        Pernahkah kamu ingin tenggelam ke dasar lautan yang sangat dalam atau pergi ke ujung dunia agar tidak ada seorang pun yang akan menemuimu, masih hidup? Bukan karena rasa sakit atau siksaan dari orang-orang sekitarmu atau orang yang kau sayangi. Ini lebih kepada rasa bersalah yang sangat besar dan rasa tidak pantas untuk bisa tinggal bersama dengan orang-orang tersebut. Aku sering mendefinisikan bahwa aku adalah orang yang depresi dan punya penyakit mental? Tapi, analisis atau tuduhan kepada diri ini sendiri seperti itu tidaklah benar.                     

Rasanya bukan karena itu, logikaku membantu jika apa yang kurasakan saat ini bukan karena hal-hal seperti itu. Sekali lagi, ia mengatakan ini adalah akibat/efek dari perbuatan dosa dan di luar manusia normal lainnya. Analoginya, seorang psikopat yang terkena mental sejak lahir akibat orang tuanya, hingga ia menyalurkan segalanya pada hal-hal di luar manusia normal? Seperti membunuh, menyiksa, dan lainnya. Mungkin, begitulah sosok yang sedang menuliskan kalimat ini. Tidak ada yang mudah, tidak ada kata sederhana yang dapat menjelaskan ada apa sebenarnya dengan diriku?                                                                            

Ketika aku sudah menerima masa lalu yang begitu rumit dan yah terasa begitu menyakitkan, akankah aku benar-benar menerima semua itu dengan ikhlas? Terkadang diri sudah kuasa menahan segalanya, tapi akankah alam bawah sadar kita menghapus semua memori yang terlalui itu. Kurasa memang benar, masa kecil, masa remaja, masa-masa yang seharusnya dibekap dengan segala kasih sayang, jika tidak terealisasikan dengan benar, itu akan memberikan efek padanya ketika dewasa. Akankah lagi-lagi dewasa? Bukankah seorang dewasa sudah matang dalam memikirkan hal-hal seperti itu.                                                                    

Tapi memaafkan memanglah sulit, aku bisa memaafkan. Tapi lagi-lagi memori itu akan tersimpan entah kapan. Perasaan rasa sakit, tersiksa, tertekan, yah kurasa aku memanglah sosok yang lemah dan ini bukanlah apa-apa bukan? Aku hanya ingin, menebus segala dosa yang aku lakukan, tapi rasanya aku terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting, semua ini akankah ada penjelasannya.               

Selain kita tahu, bahwa dunia memanglah tempat tipu daya, yang menyesatkan manusianya ketika tidak ada iman dalam dirinya. Banyak kemungkinan yang aku pikirkan, tentang ini dan itu jika terjadi, lagi-lagi aku tak kuasa. Sebab perasaan cepat berubah sesuai keadaan, saat menulis ini suasana hatiku memang sangat kacau, rasanya hanya ingin menuangkan segala hal yang kupikirkan walau, aku sebenarnya tidak yakin dan tidak tahu ada apa ini? Terlalu banyak hal yang kulakukan, dan semuanya baiklah semuanya itu benar-benar tidak berguna bagiku. Kadang aku berpikir itu adalah sebagai bentuk healing bagiku, yang didekap oleh rasa bersalah, tenggelam dalam kegelapan, tapi dengan jalan yang salah. Aku tidak akan bisa menyembuhkan segala hal yang terjadi, segala hal yang membuatku begitu terpuruk, segala hal yang membuatku benar-benar tidak ingin hidup, aku tidak akan bisa menyembuhkan hal itu, satu-satunya cara adalah aku bisa menerima semuanya, entah dengan penerimaan yang seperti apa.                                 

Berusaha, kupikir yah semuanya memang harus diterima daripada harus memberontak Ketika kamu tidak punya pegangan, arah dan tujuan. Selain menerima, apa? Pergi, semua tentu memiliki resiko aku sudah berkecambuk dengan segala pikiranku yang tidak beres ini, kurasa tidak ingin mengambil jalan yang membuatku tambah pusing. Yah, aku hanya ingin memperbaiki diri. Allah tidak akan menutup mata bagi hambanya yang segera bertobat, pengampunannya lebih besar daripada rasa bersalah yang kau hadapi itu. Kau sudah retak berkali-kali bukan, sungguh gunakanlah kesempatan ini, jangan pernah sekali-kali berpikir hal buruk, yang tentu Tindakan akan datang dari pikiran tersebut. Makna pergi yang sebenarnya adalah tinggalkan lah hal-hal yang menyesatkan tidak ada gunanya. Apakah sesulit itu, yah memang sesulit itu, tapi tidak akan sulit jika ada keinginan untuk lepas. Pikiran akan kalah dengan Tindakan, dan Tindakan akan tidak berarti jika tidak memiliki keinginan. Percayalah, sekali lagi hidup di dunia ini hanya sandiwara, hanya tipu daya, jangan sampai kamu menyesatkan dirimu, dan tidak tahu jalan pulang pada benar-benar tempat pulang yang abadi sebenarnya. Sudah.

 

Komentar